Serunai.co
Bincang

St. Vincent: Joyland Festival 2024 Sangat Menyenangkan

joyland festival 2024
St. Vincent (Foto: Dinanti)

Tahun 2024 ini saya kembali bertandang ke Joyland Festival. Tahun sebelumnya, saya menulis bahwa Joyland Festival 2023 adalah festival musik yang inklusif. Di hari pertama Joyland Festival 2024 (22/11) saya menemukan perkara inklusif ini masih ada: festival ini ramah terhadap anak, jajaran musisi penampilnya lintas-genre dan lintas-negara, para perokok dan penenggak minuman beralkohol dipisahkan dari penonton lainnya. Maka, ketika mendapat kesempatan untuk meliput lagi Joyland Festival 2024 dan menulisnya, saya merasa saya akan fokus membahas sisi musiknya saja, alih-alih kembali membahas betapa festival musik yang dihelat Plainsong Live ini sangat inklusif.

Kesempatan mencoba mendalami sisi musik Joyland Festival 2024 ini terwujud saat saya ditawari mewawancarai beberapa penampil. Tadinya, ada tawaran mewawancarai St. Vincent, Mono, dan Hyukoh & Sunset Rollercoaster. Namun, pada menit-menit terakhir tidak ada kabar dari Mono, sementara Hyukoh menolak bentuk wawancara langsung dan hanya bersedia diwawancarai secara tertulis setelah festival selesai. Saya masih beruntung, Annie Clark atau yang lebih akrab dikenal sebagai St. Vincent berkenan diwawancarai. Maka, sumringah lah saya. Bukan hanya karena saya menggemari musik musisi asal Negeri Paman Sam itu. Namun, karena saya merasa Annie dan perjalanan musikalnya akan menjadi sebuah cerita yang menarik.

Berbekal daftar pertanyaan yang sudah saya susun, pada hari Sabtu (23/11) saya dan fotografer Serunai, Dinanti, menemui Annie di sebuah hotel bintang lima di sekitaran Senayan. Kala itu hujan mengguyur deras Jakarta. Kami beruntung bisa tiba di hotel tepat waktu sebelum hujan mulai menderas. Setelah menunggu beberapa waktu, akhirnya kami bisa bertatap muka dengan Annie. Lalu memulai sesi wawancara. Lebih kurang 13 menit, kami berbincang tentang banyak hal. Annie, menunjukkan personanya yang sungguh membumi, ramah, menyenangkan. Istilahnya “enggak ngartis”. Berikut adalah rangkuman dari percakapan kami. Transkrip percakapan ini telah melalui proses penerjemahan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia, dan melalui proses penyuntingan dalam rangka mempermudah pembaca memahami konteks percakapan ini. Selamat membaca.

Bagaimana pengalamanmu di Joyland Festival 2024 tadi malam? [St. Vincent tampil pada hari pertama, Jumat 22 November 2024]

Joyland benar-benar sangat menyenangkan. Saya belum pernah ke Jakarta sebelumnya, jadi sangat menyenangkan untuk bermain di festival ini. Semalam seperti pertunjukan punk rock yang menguras keringat, dan para penggemarnya sangat ramah, jadi saya merasa sangat diterima.

Penampilan St. Vincent di Joyland Festival 2024 (Foto: Plainsong Live)

Saya ingat tadi malam kamu melakukan improvisasi karena ada suara yang bocor dari panggung lain….

Ya. Benar.

Tapi, itu kan force majeure. Kamu terpaksa berhenti bernyanyi dan mengganti lagu karena ada bocoran suara dari panggung lain. Apakah itu sering terjadi?

Oh, tidak. Karena biasanya, saat kita bermain [musik], tidak ada orang lain, seperti yang terjadi tadi malam, itu sangat lucu, adalah kami sampai pada titik di mana saya akan bernyanyi sebuah lagu yang sangat lembut dan sensitif tanpa drum, tanpa apa pun, dan ada seorang DJ yang bermain pada saat yang sama. Ini jadi seperti, oh, ini tidak akan berhasil. Jadi…

Kemudian kamu memainkan lagu “New York”?

Ya, saya seperti, oke. Baiklah, kalau begitu mari kita lewati saja lagu yang ini karena ini akan jadi sangat aneh, dan kemudian ada lagu “New York” di mana saya terkadang mendekat ke penonton dan seperti, kamu tahu, bisa terhubung dengan orang-orang seperti itu. Namun, ini juga seperti lagu cinta yang sensitif. Jadi saya bercanda ketika saya berteriak “circle up the pit! Let’s go!” Karena kamu tahu, saya hanya melakukan sedikit improvisasi, dan semua musisi pendukung saya bilang, “oke. Ayo lakukan ini”.

Baca Juga:  Laku Seni Sekar Sari

Lalu kamu melakukan stage diving.

Ya, Saya melakukan stage diving [melompat dari panggung ke arah penonton: red], dan itu benar-benar spontan, tidak direncanakan.

Album yang kamu produseri sendiri, All Born Screaming, menerima empat nominasi Grammy Awards. Bagaimana perasaanmu setelah menerima nominasi ini? Maksudku, apakah kamu optimistis tentang kemungkinan memenangkan Grammy tahun ini?

Ya. Saya dinominasikan untuk empat nominasi di Grammy Awards tahun ini. Saya dinominasikan untuk album alternatif terbaik, penampilan alternatif terbaik, lagu rock terbaik, dan penampilan rock terbaik. Saya merasa seperti “Vegas Odds” [ada peluang menang atau kalah sebagaimana perjudian di Las Vegas: red], mungkin saya akan mendapatkan satu penghargaan. Saya merasa ini cukup merata. Sebelumnya saya telah memenangkan album alternatif terbaik dua kali, dan kompetitor saya adalah Kim Gordon dan Nick Cave, yang merupakan dua pahlawan saya. Jadi saya akan senang hati kalah dari mereka. Tapi, saya pikir terlepas dari hal itu, ini akan menjadi malam yang sangat menyenangkan, dan rasanya menyenangkan bahwa album pertama saya yang sepenuhnya saya produseri sendiri sebenarnya telah mendapatkan sebagian besar nominasi, lebih besar dan lebih banyak dari semua rekaman yang pernah saya buat.

Oh, oke. All Born Screaming telah menjadi heavy rotationku untuk waktu yang lama karena…

Oh, keren.

Saya sangat menyukai album ini, terutama lagu “Flea” karena drummernya adalah Dave Grohl. Benar, kan?

Benar, Ya.

Aku sering mendengar tentangnya. Seperti, Dave Grohl adalah pahlawanku…

Oh,apakah kamu seorang drummer?

Ya. Saya drummer untuk beberapa band lokal.

Cool.

Nah, bagaimana rasanya bekerja dengan salah satu drummer terhebat di dunia seperti Dave Grohl?

Bisa bekerja sama dengan Dave itu sangat keren. Saya bertanya pada Dave, saya mengiriminya demo lagu “Flea”, dan aku bilang, “Hai. Apakah kamu bersedia bermain di lagu ini?” Lalu Dave datang ke studioku, teknisiku memasang mikrofon untuknya, dan di sesi pertama Dave datang, duduk di luar di terasku, merokok, dan, seperti menceritakan kisah-kisah lucu dan hanya bersenang-senang. Kemudian tiba-tiba dia bilang, “oke. Aku siap”. Lalu dia masuk studio dan dia memainkan lagu itu mungkin hanya empat kali…

Empat kali, lalu merekamnya?

Maksudku mungkin empat kali, dan dia langsung tahu segalanya, seperti apa part drum yang harus ia mainkan, dan itu sangat mengasyikkan. Maksudku, ada video saat aku berlari ke ruangan setelah dia selesai proses take dan itu terbaik banget.

Keren sekali. Maksudku. Dave juga salah satu pahlawanku. Omong-omong soal Dave Grohl, saya telah menonton penampilanmu bersama Nirvana ketika mereka dilantik ke Rock and Roll Hall of Fame pada tahun 2014. Saya tahu kamu dekat dengan Dave Grohl, tapi bagaimana dengan yang lain? Maksudku, seperti Pat Smear atau Krist Novoselic?

Baca Juga:  Angki Purbandono: Dari Scanography Hingga Ganja

Saya tidak begitu mengenal Krist, tetapi saya suka sekali sama Pat Smear. Kami bukan, maksud saya, saya tidak akan mengatakan bahwa kami adalah sahabat karib atau semacamnya, tetapi saya kerap melihatnya di sebuah pesta. Dia sangat manis, sangat menyenangkan. Saya tidak tahu. Pat Smear sangat keren. Dia seorang legenda. Dia adalah legenda bahkan sebelum Nirvana….

Ya. Bahkan sebelum Nirvana ia adalah musisi punk-rock termasyhur. Dan ya. Saya penasaran. Misalnya, apakah kamu punya pendapat pribadi tentang Nirvana atau Kurt Cobain secara spesifik? Apa pendapatmu tentang keduanya? Karena kita tahu bahwa Nirvana dan Kurt Cobain adalah salah satu musisi paling terkenal di tahun sembilan puluhan. Benar, kan?

Ya.

Apakah mereka mempunyai pengaruh terhadap musikmu?

Oh my God. Ya. Saya ingat pertama kali saya mendengar Nevermind saat saya berusia sembilan tahun dan, kamu tahu, kakak laki-laki sahabatku yang keren memutar kaset itu. Rasanya seperti, “Apa ini?” Rasanya seperti “Jika kamu tidak mengalaminya sendiri, mendengarkan Nirvana, sulit untuk mengetahui betapa besar perubahan yang dibuat oleh Nirvana.” Ketika Nevermind masuk ke arus utama, maksudku, itu benar-benar mengubah budaya [massa: red]. Nevermind mengubah budaya, dan saya tidak tahu apakah pernah, merasa dalam hidup saya telah melihat sesuatu yang benar-benar sehebat Nirvana. Musik Nirvana benar-benar mengubah budaya. Saya rasa saya belum melihat sesuatu yang seperti itu…

Sampai sekarang? Tidak ada musisi lain yang mengubah budaya?

Maksud saya, ada banyak musik hebat yang dirilis, dan benar-benar berdampak, tetapi, zamannya berbeda.  Kurt Cobain tidak pernah melihat Internet. Jadi ada monokultur. Ada MTV sebagai sumber, kamu tahu, MTV Itu sumber…

Sumber musik?

Ya. Jadi, itu benar-benar mendunia, dan mengubah budaya dengan cara yang menurut saya lebih sulit dilakukan sekarang karena ada begitu banyak titik data dan tempat orang memperoleh informasi dan sebagainya. Sulit untuk mengubahnya sepenuhnya.

Oke. Ya. lanskapnya sekarang berbeda. Seperti, Internet juga telah mengubah segalanya, ya?

Ya, tentu saja.

Annie Clark alias St. Vincent (Foto: Plainsong Live)

Oke. Kembali ke album All Born Screaming, di album Masseduction, kamu berkolaborasi dengan Jack Antonoff, kalau saya tidak salah…

Ya.

Jadi apa pertimbangan di balik memproduseri sendiri All Born Screaming?

Saya suka Jack [Antonoff], dan saya senang bekerja dengan Jack di Masseduction dan Daddy’s Home. Kami memproduksi rekaman-rekaman itu bersama-sama, dan, tetapi dengan All Born Screaming, saya merasa seperti saya harus membuktikan sesuatu kepada diri saya sendiri sebagai seorang produser, dan saya juga merasa ada tempat-tempat tertentu secara emosional yang hanya bisa kita lalui sendiri. Saya hanya ingin ini menjadi seperti, sepenuhnya suara di dalam kepala saya.

Kamu baru saja merilis versi bahasa Spanyol All Born Screaming menjadi judul Todos Nacen Gritando. Apa alasan di baliknya? Maksud saya, ini untuk alasan estetika atau semacamnya? Atau mengapa kamu memutuskan untuk melakukannya?

Ada beberapa alasan. Pertama, saya berasal dari Texas, jadi budaya Meksiko secara khusus selalu menjadi bagian dari masa kecil saya. Saya belajar bahasa Spanyol di sekolah, tetapi saya ingin lebih fasih berbahasa Spanyol. Maka, saya berpikir, “jika saya dapat menerjemahkan lagu-lagu saya ke dalam bahasa Spanyol, itu akan membantu saya belajar”. Lalu, saya pikir banyak sekali materi di All Born Screaming yang membahas tentang hal-hal yang sakral dan banyak gambaran Katolik, yang jelas banyak diterjemahkan ke dalam budaya Spanyol di mana-mana. Dan alasan lainnya adalah saya cukup beruntung untuk tampil di Meksiko, Amerika Latin, dan Spanyol, dan saya memiliki pengalaman dengan orang-orang yang bahasa Inggrisnya bukan bahasa pertama mereka, mungkin bahasa kedua, ketiga, atau keempat mereka, tetapi mereka bernyanyi mengikuti lagu-lagu saya dalam bahasa Inggris yang sempurna. Saya berpikir, jika mereka datang kepada saya, jika selama bertahun-tahun ini, mungkin saya juga dapat bertemu mereka di tengah jalan dalam bahasa mereka, yaitu bahasa Spanyol. Jadi itulah pertimbangan kenapa saya merilis Todos Nacen Gritando.

Tetapi musiknya identik dengan All Born Screaming, kan?

Oh, ya. Musiknya sama.

Baca Juga:  Wregas Bhanuteja: Ada Pangsa Lain di Dunia Film

Kamu menggunakan musik yang benar-benar sama, tapi mengubah layer vokalnya?

Saya menerjemahkan semua liriknya ke dalam bahasa Spanyol. Tentu saja bukan terjemahan harfiah karena bahasa tidak bekerja seperti itu, tetapi saya menyanyikannya kembali dan mengulang semua produksi vokal. Dan saya satu-satunya yang bernyanyi di All Born Screaming, jadi itu sangat berat. Dan, ya. Jelas salah satu hal tersulit yang pernah saya lakukan.

Oke. Pertanyaan terakhir. Saya ingin tahu kesan umum tentang Indonesia. Apa pendapatmu tentang Indonesia secara umum? Dan mungkin kamu pernah mendengarkan satu atau mungkin dua musisi Indonesia atau kamu mengenal salah satunya?

Saya menemukan banyak musik-musik Indonesia keren kemarin, dan saya pikir itulah hal yang hebat tentang Joyland Festival 2024, saya baru saja menemukan sesuatu yang sangat keren. Seperti, musik surf rock, psikedelik hingga musik jazz. Tentu saja, saya tahu musik gamelan, tetapi itu hal yang sangat berbeda. Proses menemukan musik baru sangat menyenangkan. Joyland Festival 2024 sangat menyenangkan. Saya pikir, kapan pun saya bisa, seperti, pergi ke tempat yang belum pernah saya kunjungi dan berbicara dengan orang-orang, dan tentu saja, kami berbicara dengan orang-orang yang berpikiran sama, yang menyukai musik, dan, ini adalah pengalaman yang menarik. Di dunia modern ini mudah untuk merasa sinis atau terputus. Tetapi ketika kamu pergi ke suatu tempat dan kamu. merasa seperti, oh, kita semua menyukai hal yang sama dan kita di sini  bersama-sama, saya pikir kamu mendapatkan hubungan manusia yang sebenarnya dan itu sangat penting bagi saya dan ini seperti mengisi saya dengan hal-hal baru.

Oke. Saya rasa itu saja. Baiklah. Terima kasih banyak.

Ya. Terima kasih.

Ada rencana untuk melakukan sesuatu setelah ini? Atau?

Kami akan terbang ke Melbourne malam ini. Lalu ke Hong Kong. Lalu ya. Jadwal kami cukup padat dan kami merasa  berada di jalur yang benar.

Terima kasih banyak.

Sama-sama.Terima kasih banyak.

Bolehkah kita berfoto bersama?

Ya. Tentu.

Related posts

Angki Purbandono: Dari Scanography Hingga Ganja

Aris Setyawan

Laku Seni Sekar Sari

Siti Fata

Ismail Basbeth: Film Bagus Harus Punya Makna Lebih Dalam

Ayu Saraswati

Tinggalkan komentar

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy