Mari Mengenang Semsar
Tentang riwayat berkarya perupa Semsar Siahaan dan manifestonya “Seniku, Seni Pembebasan.”
Tentang riwayat berkarya perupa Semsar Siahaan dan manifestonya “Seniku, Seni Pembebasan.”
Jika mengontekstualisasikan realitas ekonomi politik global, kita dan juga seniman terjebak dalam fiksi-fiksi yang diinisiasi dan dilanggengkan oleh para kapitalis global. Pandangan keseharian kita yang serba teknis-prosedural adalah salah satu akibat dari mengakarnya fiksi kapitalisme dalam kebudayaan kita. Semua daya kritis masyarakat diserap ke dalam sistem kapitalis dan ditransformasikan menjadi komponen yang membenarkan sistem itu sendiri.
Namun, di samping masalah ini, ada soal jang lebih mendasar. Djangan2, ketidaktertarikan kita akan Kabuki adalah djuga tjermin dari ketidakpedulian kita atas pentas seni tradisional di tanah air sendiri?
Musik adalah salah satu cabang kesenian yang memiliki posisi istimewa dalam diri manusia. Maka, wajar jika selain didengarkan, ia banyak dibincangkan. Jika kita kemudian bicara dalam konteks perbincangan secara literer, maka musik banyak ditulis. Tulisan tersebut bisa berupa kritik musik, kajian akademik, maupun produk jurnalisme. Namun, benarkah musik telah dibicarakan sekomprehensif itu di ranah literer? Terutama di Indonesia? Penulis musik…
Menutup gelaran Helateater Salihara 2019, Kelas Akting Salihara tingkat II menampilkan pertunjukan drama pada Minggu, 14 April 2019. Tiga lakon kisah kasih dipanggungkan dalam tajuk Rendezvous II: Tiga Kisah Cinta Tidak Biasa. Tiga lakon yang dipentaskan adalah Citra karangan Usmar Ismail, Pagi Bening terjemahan dari A Sunny Morning karya Serafin dan Joaquin Alvarez Quintero, serta Menunggu Kekasih karya Putut Buchori.…
Prolog Di batas sore menjelang malam kesedihan terurai. Horizon siluet digelar oleh langit dari atas Pantai Glagah yang indah. Suara gemuruh ombak menjernihkan suasana. Putihnya pasir pantai mengandaikan kejujuran. Wangi laut Glagah adalah wangi kerinduan. Seperti rindu, Glagah menghadirkan memoar. Dulu sekali, pergi ke Temon, Kulon Progo, bukan sekadar menunaikan ibadah libur ke pantai. Namun, pergi bersolidaritas bagi warga yang…
Pengantar: tentang politik Politik. Kata yang belakangan terdengar bengis, kotor, jahat dan menjijikkan. Kenapa bisa demikian? Karena di era kontemporer, politik dimaknai sebatas sebagai sebuah perkara kekuasaan: ada yang menguasai, ada yang dikuasai. Praktik politik ini makin terdengar menjijikkan karena maknanya yang makin tereduksi menjadi sebatas semacam tonil yang diulang tahun demi tahun: warga negara hanya punya kuasa untuk memilih…
Ada satu dikotomi yang cukup menarik untuk dibahas: sunyi dan bunyi. Pertanyaan yang sempat dilontarkan oleh komponis avant-garde John Cage yang lantas memicunya untuk menggubah karya bertajuk “4:33”. Dalam karya tersebut John Cage dan para pemainnya benar-benar diam, tidak memainkan alat musik. Maka, hasilnya adalah, alih-alih muncul hingar bingar orkestrasi, yang ada adalah kesunyian yang begitu intens. Bunyi terkadang hadir…
Intro Pakar neurologi Mark Changizi menyebut bahasa dan musik adalah upaya manusia meniru alam. Menurut Changizi suara nature atau alam sebenarnya terlampau pelik untuk dipahami dengan keterbatasan otak manusia, sebab ada frekuensi-frekuensi yang tak mampu diterjemahkan datum indera manusia. Musik buatan manusia adalah upaya meniru alam hanya dengan menghadirkan frekuensi-frekuensi yang dapat dipahami manusia. Manusia menciptakan musik sebagai sebuah upaya…
Sebuah buku tentang seni rupa yang berupaya meyakinkan khalayak bahwa seni rupa bukan melulu perkara pameran di galeri semata. Buku ini—tulis Muhidin M. Dahlan dalam prolognya—tidak sedang membahas pameran, melainkan latihan dasar yang barangkali sudah tak menarik lagi dalam seni ‘penulisan seni rupa’, yakni menulis resensi karya. (hal. 8). Ada lima penulis dalam buku ini. Mereka mencoba untuk melihat, mendengar,…