Serunai.co
Ulasan

Fay Fairus dan Stories After Sunset: Momen Hangat Tak Terlupakan

fay Fairus
Fay Fairus, Rishanda Singgih (produser), beserta tim dari Attracted to Meanings. (Foto: Dinanti)

Saya beruntung dapat menghadiri hearing session album terbaru Fay Fairus, Stories After Sunset. Acara ini berlangsung di Queens Head Kemang, pada hari Rabu (15/1) kemarin. Ini adalah sebuah malam yang intim, hangat, dan personal. Fay Fairus, musisi muda berbakat, berhasil menghadirkan pengalaman yang lebih dari sekadar mendengarkan musik.

Dibuka dengan Sambutan Personal

Acara dimulai dengan sambutan langsung dari Fay Fairus. Dengan gaya santai dan penuh kehangatan, ia berbagi cerita tentang perjalanan kreatif di balik lahirnya album ini. Setelah itu, sesi utama dimulai: mendengarkan lagu-lagu dari Stories After Sunset.

Yang menarik, album ini memadukan lirik dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Bagi saya, penggunaan dua bahasa ini justru memberikan dimensi yang lebih dalam pada makna setiap lagu, menjadikannya lebih relatable bagi audiens dengan latar belakang yang beragam.

Buku Kecil yang Mengundang Refleksi

fay fairus
Rilisan fisik Stories After Sunset beerbentuk sebuah buku kecil berwarna-warni nan indah. (Foto: Dinanti)

Salah satu kejutan manis di acara ini adalah buku kecil yang dibagikan kepada para audiens. Buku ini berisi cerita tentang proses pembuatan album, lirik lagu, serta halaman kosong yang bisa diisi oleh audiens.

Halaman kosong ini, menurut saya, terasa seperti undangan pribadi dari Fay Fairus untuk menuliskan perasaan atau refleksi setelah mendengarkan lagu-lagunya. Konsep ini begitu personal dan memberikan pengalaman unik yang menghubungkan pendengar dengan pesan di balik album.

Short Film dan Ilustrasi Visual yang Menawan

Sebelum memutar lagu-lagu di album, acara dimulai dengan pemutaran sebuah short film. Film pendek ini memperkenalkan tema besar dari Stories After Sunset dengan cara yang emosional dan estetis.

Setelah itu, satu per satu lagu di album diputar, ditemani dengan ilustrasi visual yang hangat dan lembut. Visual ini berhasil melengkapi nuansa dari setiap lagu, menciptakan pengalaman mendalam yang tak hanya didengar, tetapi juga dilihat dan dirasakan.

Fay Fairus (Foto: Dinanti).

Lagu yang Menggambarkan Perjalanan Hidup

Baca Juga:  Takut Mati dengan Berani bersama Majelis Lidah Berduri
fay fairus
Buku album Stories After Sunset (Foto: Dinanti)

Dari semua lagu di album ini, favorit saya adalah The Little Things That Matter. Lagu ini terasa seperti membawa saya ke sebuah perjalanan singkat—seperti momen pulang kerja saat matahari perlahan tenggelam.

Melalui lagu ini, saya diingatkan bahwa tidak apa-apa jika hidup tidak selalu sesuai dengan rencana atau ekspektasi kita. Ada kebenaran pahit yang harus diterima, tetapi itu bukan akhir segalanya. Bahkan, kehidupan yang biasa-biasa saja tetap layak untuk dirayakan.

Rasanya, lagu ini mengajak kita untuk lebih bersyukur atas hal-hal kecil yang sering terlupakan, karena dari sanalah rasa kebahagiaan sederhana muncul. Dengan bersyukur, kita bisa menjalani hari-hari ke depan dengan lebih ringan dan penuh semangat.

Penutup

Foto: Dinanti

Hearing session Stories After Sunset bukan sekadar acara mendengarkan musik. Ini adalah momen untuk memahami, merasakan, dan menemukan makna di balik karya seorang musisi yang tulus bercerita.

Dengan elemen-elemen seperti buku journaling, short film, hingga ilustrasi visual yang menawan, Fay Fairus sukses menciptakan pengalaman mendalam yang personal. Album ini tidak hanya indah secara musikal, tetapi juga menyentuh hati dengan cara yang sederhana namun bermakna. Malam itu meninggalkan kesan yang tak terlupakan bagi saya. Fay Fairus menunjukkan bahwa musik adalah tentang perjalanan hidup, cerita, dan bagaimana kita menemukan makna dalam setiap langkah yang kita jalani. Stories After Sunset adalah karya yang patut dirayakan, seperti hidup kita yang sederhana namun penuh cerita.

Related posts

Teater yang ‘Bukan-Bukan’ ala Teater Garasi

Robertus Rony Setiawan

Kurun: Musik dan Politik Otentik

Aris Setyawan

Kultus Kargo dan Dunia Spiritual Masyarakat Melanesia

Agustinus Rangga

Tinggalkan komentar

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy