Author Archives : Idha Saraswati

Widodo, Jembatan Petani Pesisir Kulon Progo


“Dia beneran petani?” Saya mendapat pertanyaan itu dari seorang kenalan ketika kami sedang bersama-sama mengikuti diskusi di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada yang menghadirkan Trisno Widodo, yang akrab disapa Widodo, sebagai salah satu pembicara pada 2010 silam. Pertanyaan itu muncul barangkali karena bagi kenalan saya itu, Widodo yang bertubuh besar, berambut gondrong, dan tampak percaya diri dengan mengeluarkan kalimat-kalimat…

Selengkapnya »

Tanah


Di hadapan saya ada tumpukan kardus berisi nasi, sayur dan lauk pauk. Saya, tepatnya kami, masuk ke dalam ruangan berisi ratusan kardus makanan karena diminta menata kardus-kardus itu supaya mudah dibawa sebagai jamuan bagi tamu yang tengah berkumpul di rumah warga yang lain. Mula-mula, kami diminta menumpuk kardus itu beberapa tingkat ke atas lalu mengikat rangkaiannya dengan tali rafia. Sejumlah…

Selengkapnya »
Tiga lukisan karya Ignasius Dicky Takndare dipamerkan di Bentara Budaya Yogyakarta, 15 - 23 Oktober 2016. Lukisan ini dipamerkan bersama karya Albertho Wanma dengan mengangkat tema "Remahili" atau ratapan. (Serunai/Idha Saraswati)

Yang Terungkap Lewat Ratapan


Bagaimana jika orang Papua mengungkapkan kisah tentang kampung halamannya melalui karya seni rupa? Albertho Wanma (30) dan Ignasius Dicky Takndare (28), dua perupa asal Papua, menjawab pertanyaan itu dengan memamerkan karya mereka di Bentara Budaya Yogyakarta, Kota Yogyakarta, pada 15 – 23 Oktober lalu. Selama sepekan, mereka memamerkan karya berupa lukisan, patung, instalasi serta performance art yang berkisah tentang kampung…

Selengkapnya »
Penampilan Paduan Suara Dialita dalam konser peluncuran album pertama mereka "Dunia Milik Kita" di Beringin Soekarno, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Sabtu (1/10).

Mewujudkan Dunia Milik Kita


Bersama sejumlah musisi muda, paduan suara Dialita menghidupkan kembali lagu-lagu bisu dari masa lalu. Di atas panggung di bawah naungan pohon beringin, lagu-lagu yang pernah dibisukan itu melantun satu per satu dalam konser peluncuran album perdana Dialita yang berlangsung selama sekitar dua jam. Dunia Milik Kita. Album itu diluncurkan tepat pada 1 Oktober, di malam minggu yang basah seusai hujan…

Selengkapnya »

Moshing Bersama Nasida Ria


Sekumpulan penonton muda urban tak kuasa menolak panggilan badan untuk bergoyang ketika irama kasidah berkumandang. Antusiasme penonton mulai naik ketika belasan perempuan berbusana panjang warna merah marun yang serasi dengan kerudungnya tertatih-tatih menuruni lereng bukit yang licin seusai hujan. Dituntun panitia, beberapa dari mereka bahkan merasa perlu melepas selopnya agar bisa berjalan dengan lebih leluasa menuju panggung. Penonton yang semula…

Selengkapnya »
seni menolak pemilu

Seni Kampanye Menolak Pemilu


Seni menolak pemilu. Pelaku seni yang melek politik di Indonesia aktif merespons situasi, termasuk ketika masa pemilihan umum tiba. Musisi hingga perupa berupaya memberikan pendidikan politik dengan cara mereka. Melihat hasil pemilu dan dampaknya bagi warga akar rumput saat ini, pesan yang mereka bagikan terasa kian relevan. Petikan gitar disambut tepukan jimbe dan lengkingan harmonika pelan-pelan membuka lagu berjudul “Pilu…

Selengkapnya »

Kisah Salim Kancil dan Tosan Diangkat dalam Film


Kisah-kisah konflik agraria yang kian marak di berbagai wilayah memantik ide sejumlah pegiat agraria untuk mengangkatnya dalam bentuk film. Selain sebagai dokumentasi, film semacam itu juga menjadi media mengampanyekan penyelamatan lingkungan dan ruang hidup di dalamnya kepada publik. Seorang lelaki tengah melaju di atas sepeda motor. Kamera melihatnya berlalu, untuk kemudian mengikutinya dari belakang sehingga tulisan di atas kaus yang…

Selengkapnya »

Ketupat buat Ibu Bumi


Menghidupkan seni tradisi demi menjaga lingkungan. Sejak pagi, para perempuan di Desa Tegaldowo datang silih berganti ke rumah Sukinah. Tangan mereka menenteng bungkusan berisi ketupat matang, juga sayur nangka dalam rantang. Sukijah salah satunya. Perempuan separuh baya itu datang menjelang siang. Sama seperti yang lain, ia membawa tas berisi ketupat. Begitu memasuki ruang tamu, tas itu segera berpindah ke tangan…

Selengkapnya »

Pengembaraan Cerita Panji


Dibandingkan kisah Mahabharata maupun Ramayana, cerita Panji boleh jadi kurang dikenal masyarakat. Namun, sejumlah bentuk kesenian yang saat ini masih eksis ternyata mengambil inspirasi dari cerita Panji. Jejak cerita Panji itu bisa dilihat di relief candi, pementasan wayang, hingga dongeng anak-anak suku Jawa, seperti Ande-ande Lumut, Timun Mas dan Keong Mas. Di sejumlah wilayah di Yogyakarta, saat ini masih ada…

Selengkapnya »