Tag Archives : ulasan

(Hasrat) Yang Kini Terbaring


“Cinema is the ultimate pervert art. It doesn’t give you what you desire, it tells you how to desire.” –Slavoj Žižek Saya merasa perlu mengawali tulisan ini dengan kutipan dari pernyataan filsuf kontroversial Slovenia, Slavoj Žižek. Pernyataan tersebut ia lontarkan sebagai pembuka dalam film yang ia bintangi The Pervert’s Guide to Cinema (2006). Dalam pemahaman Žižek, hasrat (desire) bukanlah sesuatu…

Selengkapnya »

Jalan Sunyi (Penulis) Musik


“Apakah musik memiliki fungsi dan relevansi di luar dimensi esoteris yang hanya mengutuknya menjadi klangenan belaka… apakah musik berguna bagi manusia dan kemanusiaan.” Saya harus memberi semacam disclaimer untuk mengawali tulisan ini: saya akan mengulas buku Pop Kosong Berbunyi Nyaring dengan sangat subyektif karena adanya faktor kedekatan dengan sang penulis, Taufiq Rahman. Pertama, Secara tidak langsung Taufiq adalah mentor saya…

Selengkapnya »

Siasat Memahami Kebudayaan di Hari Depan


Kebudayaan, sebagaimana dikatakan oleh penulis Thomas Kristianto dalam bukunya Redefinisi Subjek dalam Kebudayaan, begitu “licin”—sulit mendapatkan penerjemahan yang spesifik. Bagaimana tidak, ini dikarenakan kebudayaan merupakan suatu entitas yang dinamis; meliputi atau mencakup unsur-unsur yang membentuk dan sekaligus terbentuk dalam individu, masyarakat, hingga bangsa. Unsur-unsur yang abstrak ataupun konkret, keduanya akan memainkan peran sama: membentuk, mengubah, dan memperkuat suatu kebudayaan sesuai…

Selengkapnya »

Variasi Pada Jalan Pulang


Grup musik pop-balada Yogyakarta, Jalan Pulang, merilis mini album (EP) terbaru pada 6 Agustus lalu. Ini adalah rilisan kedua mereka setelah album panjang pertama bertajuk Jalan Pulang diluncurkan pada 2012 silam. Secara konsep, album yang diberi judul Variasi Pada Tema Pulang ini berbeda dengan yang sebelumnya. Irfan Rizky Darajat, penulis lagu dan vokalis Jalan Pulang, kali ini bermain solo tanpa…

Selengkapnya »

Dari Pemuda E untuk Dea Anugrah: Sebuah Resensi yang Disadur


Sutter Cane pernah membuat New Hamphsire kisruh akibat bukunya yg berjudul In The Mouth Of Madness. Arthur Harahap pernah membuat sebuah kota gempar lewat kejadian bunuh diri beruntun warga kota selepas membaca Kopi Kepik. Lalu, apa akibat yang akan terjadi jika membaca kumpulan cerita pendek Dea Anugerah yang berjudul Bakat Menggonggong? Surel dari Pengirim Misterius “Dalam kumpulan cerita pendek pertamanya…

Selengkapnya »
Buku "Pendidikan Jasmani dan Kesunyian" karya Beni Satryo. (Gambar dari ardiwilda.com)

Tawa dalam Pwissie Beni Satryo


Pwissie Beni Satryo dan munculnya kembali gerakan puisi mbeling. Saya menandaskan pembacaan terhadap buku puisi Pendidikan Jasmani dan Kesunyian dalam waktu  singkat. Tidak sampai satu hari. Ini dimungkinkan oleh tiga hal. Pertama, buku puisi karya Beni Satryo ini tak terlalu tebal. Hanya 63 halaman. Kedua, puisi-puisi di buku ini relatif pendek. Tak ada puisi naratif yang panjang. Semua puisi dalam…

Selengkapnya »

Membaca Setelah Boombox Usai Menyalak


Bagaimana jadinya jika seorang rapper paling disegani di kancah musik nusantara menerbitkan sebuah buku? Tentu buku tersebut akan berisi pelbagai gagasan yang bernas dan lugas, menyalak galak. Buktinya adalah bunga rampai bertajuk Setelah Boombox Usai Menyalak karya Herry Sutresna alias Morgue Vanguard alias Ucok, dedengkot kolektif rap asal Bandung Homicide. Berikut ulasannya oleh Ferdhi Putra. Saya adalah salah satu dari…

Selengkapnya »

Melawan Arus Para Pelawan Arus


    Punk Muslim. Punk Islam. Mungkin kedua istilah itu sudah tidak terlalu asing lagi hari ini. Sejak beberapa tahun lalu, kemunculan kelompok agama dalam skena underground menjadi pembahasan yang menarik di banyak komunitas. Muncul berbagai respons atas kehadiran kelompok ini, dan respons negatif tentu saja mendominasi. Pasalnya, skena underground kadung ‘mapan’ dengan tata nilainya sendiri, sehingga seolah tidak ada…

Selengkapnya »