Serunai.co
Berita

Lingkaran Pertemanan Perempuan dalam Lady Fast

Dok.Kolektif Betina.
Dok.Kolektif Betina.

Para perempuan dari beragam latar belakang yang tergabung dalam Kolektif Betina kembali menggelar agenda pertemuan tahunan dalam sebuah acara bertajuk Lady Fast #2. Acara ini diadakan di Spasial, Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (29/4) – Minggu (30/4).

Dalam siaran persnya, Kolektif Betina menyatakan bahwa Lady Fast telah adakan sebanyak dua kali. Tahun lalu, agenda serupa digelar di Yogyakarta. Selain sebagai agenda pertemuan berkala, Lady Fast merupakan acara yang digelar sebagai upaya untuk menolak anggapan bahwa perempuan itu lambat dan lamban karena dalam kehidupan sehari-hari perempuan menyandang banyak peran.

Kolektif Betina merupakan kelompok yang saat ini beranggotakan 42 orang dari sembilan kota di Indonesia. Sebagai kolektif perempuan yang sehari-hari berkomunikasi melalui aplikasi grup Whats App, pertemuan tahunan dianggap penting tidak hanya bagi anggota namun sekaligus untuk perempuan di luar Kolektif Betina. Selain untuk memperluas jaringan pertemanan, Kolektif Betina ingin menunjukkan kepada publik tentang pentingnya lingkaran pertemanan perempuan. Lingkaran pertemanan itu dibutuhkan guna menciptakan ruang aman dan nyaman bagi perempuan yang saat ini masih sangat sulit ditemukan.

Lady Fast#2 yang digelar selama dua hari ini diisi dengan dengan berbagai aktivitas baik yang diinisiasi anggota Kolektif Betina maupun peserta lainnya yang selama ini telah membangun jaringan pertemanan. Kegiatan tersebut antara lain berupa lokakarya yang mengangkat tema maskulinitas, relasi sehat, juga lokakarya teknis tentang cara membuat jamu. Selain itu ada presentasi dari salah satu kolektif perempuan di Palembang, lapak seni, kriya dan tato serta pertunjukan musik.

Melalui rangkaian kegiatan tersebut, selain untuk memberdayakan para perempuan yang menjadi anggota maupun non anggota, Kolektif Betina ingin menyampaikan pesan penting terkait kesetaraan gender, kesehatan, pemberdayaan diri, serta bahwa lelaki dan perempuan mampu bekerjasama menciptakan lingkungan yang peka perempuan. Seluruh rangkaian acara ini terbuka untuk umum. Pengunjung dikenakan biaya tiket masuk yang hasilnya akan digunakan untuk menutup biaya produksi acara dan kegiatan Kolektif Betina selanjutnya.

Baca Juga:  Jalamuda: Nyastro Pinggir Segoro

Related posts

Kata Mereka tentang Nobel Sastra Dylan

Redaksi Serunai

Mengetengahkan Kisah Arus Pinggir

Ferdhi Putra

Ibadah Bising melalui Jogja Noise Bombing Fest 2017

Mega Nur

Tinggalkan komentar

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy